Lompat ke konten
Kategori Home » Ilmu Psikologi » Hipotesis Empati Altruisme,Empathic concern & personal distress

Hipotesis Empati Altruisme,Empathic concern & personal distress

  • oleh

Pandangan dari dua aliran psikologi di atas merupakan pandangan yang pesimistis mengenai kapasitas manusia untuk dapat bertindak altruistik. Di luar dua aliran psikologi tradisional tersebut, terdapat pandangan lain yang lebih optimistis dari beberapa tokoh psikologi sosial, yaitu Batson dkk.

Batson dkk., berdasarkan beberapa penelitian mengenai perilaku prososial, menemukan adanya hubungan erat antara perilaku menolong (prososial) dan empati. Artinya, orang yang empatinya lebih tinggi cenderung mudah menolong orang lain atau berperilaku prososial. Sebaliknya, orang yang empatinya lebih rendah, lebih sedikit kemungkinannya.menolong orang lain.

Empathic concern & personal distress

Untuk membedakan antara menolong yang dimotivasi secara egoistis dengan yang dimotivasi secara altruistik atas dasar empati, Batson dkk. mengembangkan alat ukur (angket) untuk dua reaksi emosi yang berbeda terhadap seseorang yang mengalami kesulitan (distress). Menolong yang dimotivasi oleh empati disebut sebagai empathic concern, dan yang dimotivasi secara secara egoistis disebut personal distress.

Pada empathic concern, fokusnya adalah simpati terhadap kesulitan orang lain dan motivasi untuk mengurangi kesulitan tersebut. Dalam skala pengukur (angket) empathic concern, yang dimasukkan sebagai sifat-sifat yang merefleksikan hal ini adalah simpati, belas kasihan, gerakan hati, tidak sampai hati, dan kesabaran dalam menghadapi orang lain yang kesulitan.

Pada personal distress, fokusnya adalah kepedulian terhadap ketidaknyamanan diri sendiri dalam menghadapi kesulitan orang lain, dan motivasi untuk mengurangi ketidaknyamanan tersebut. Dalam skala pengukur personal distress, reaksi-reaksi yang dianggap mencerminkan hal ini adalah ketakutan, kegelisahan, cemas, khawatir kalau tidak menolong, terganggu, dan terkejut atau bingung dalam menghadapi orang lain yang kesulitan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *