Tingkat pengembalian atas modal yang digunakan dihitung dengan data yang ditemukan dalam neraca dan laporan laba rugi. Estimasi probabilitas dapat dimasukkan sebagian dari perhitungan. Angka penjualan yang digunakan adalah penjualan bersih.
Laporan laba rugi umumnya melaporkan beberapa tingkatan laba yang berbeda, meliputi :
1) Laba operasi
2) Laba sebelum pajak, adalah laba operasi plus laba non operasi dikurangi beban non operasi
3) Laba bersih, merupakan jumlah yang ditransfer ke laba ditahan setelah beban pajak penghasilan dikurangi.
Menggunakan laba operasi berarti bahwa hanya transaksi yang sifatnya operasi yang sebaiknya dipertimbangkan. Angka laba ini dipilih untuk analisis divisional, karena pos-pos non operasi biasanya merupakan tanggung jawab dari perusahaan secara keseluruhan.
Penggunaan laba sebelum dan sesudah pajak adalah signifikan ketika perusahaan dinilai secara kesekuruhan. Tetapi, laba bersih lebih dapat dipertahankan karena pajak mengurangi sumber daya perusahaan, dan kinerja tingkat perusahaan sebaiknya dinilai hanya dengan nilai akhir.
Modal yang digunakan mengacu pada total aktiva atau jumlah aktiva lancer dan aktiva tidak lancer. Jumlah modal yang digunakan sebaiknya dirata-rata selama periode fiskal. Prosedur semacam itu cenderung untuk menyetarakan nilai aktiva akhir tahun yang tinggi atau rendahnya tidak seperti biasa dan pengaruh musiman.
Sumber dana tidak dipertimbangkan ketika jumlah modal yang digunakan ditentukan. Oleh karena itu, kewajiban lancer dan jangka panjang yang menyediakan uang yang digunakan dalam pembelian aktiva, tidak dikurangkan dari aktiva. Tetapi pendapat lain mengatakan bahwa kewajiban lancer sebaiknya dikurangkan dari aktiva lancer guna memperoleh angka modal kerja yang akan digunakan sebagai ganti dari angka aktiva lancar.