Lompat ke konten
Kategori Home » Ekonomi » Akuntansi Biaya Bank

Akuntansi Biaya Bank

  • oleh

Yang dimaksud  biaya adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung  telah  dimanfaatkan  untuk  menciptakan  pendapatan  dalam  suatu  periode tertentu. Biaya yang dikeluarkan tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan periode berikutnya.

Jenis-jenis biaya bank terdiri dari:

1. Biaya Operasional

Biaya  operasional  adalah  biaya-biaya  yang  timbul  dalam  rangka  kegiatan  pokok perusahaan.

Biaya operasional terdiri dari:

  • Biaya Bunga

Beban bunga adalah beban yang dibayarkan kepada nasabah atau pihak lain yang berkaitan dengan kegiatan penghimpunan dana.

Biaya ini paling besar porsinya terhadap biaya bank keseluruhan. Biaya ini harus diantisipasikan oleh bank pada penutupan tahun buku atau pada tanggal laporan. Beban bunga terdiri atas:

  • Bunga Giro,
  • Bunga Deposito Berjangka,
  • Bunga Sertifikat Deposito,
  • Bunga Tabungan,
  • Bunga Setoran Jaminan,
  • Bunga Surat Berharga,
  • Bunga Obligasi, dan
  • Beban lain yang dikeluarkan secara langsung dalam penghimpunan dana tersebut seperti hadiah, premi atau diskonto dari kontrak berjangka dalam rangka pendanaan (funding).

2. Biaya Valuta Asing

Biaya dalam  transaksi valuta asing  biasanya muncul dari selisih kurs yang merugi. Munculnya kerugian selisih kurs baik dari transaksi spot, forward, maupun swapakan dibebankan ke dalam laporan laba rugi.

3. Biaya Administrasi Umum/Overhead

Biaya  Administrasi  Umum/Overhead  adalah  berbagai  beban  yang  timbul  untuk mendukung kegiatan operasional bank.

Jenis-jenis biaya administrasi umum

•             Biaya gaji pegawai,

•             Tunjangan-tunjangan,

•             Sewa

•             Promosi

•             Pendidikan dan pelatihan

•             Amortisasi aktiva tidak berwujud

•             Biaya penyusutan aktiva tetap

a. Biaya Non Operasional

Yaitu biaya-biaya yang  dikeluarkan yang tidak berkaitan  dengan kegiatan utama bank misalnya kerugian dari penjualan aktiva tetap.

b. Pos Luar Biasa

Biaya ini  harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan ditunjukkan secara terpisah dalam perhitungan laba-rugi disertai pengungkapan atas sifat dan jumlahnya.Biaya luar biasa kejadiannya tidak normal dan tidak sering terjadi  atau tidak terulang lagi di masa yang akan datang.Misalnya : biaya untuk perbaikan sarana karena kerusakan akibat peristiwa gempa bumi.

c. Koreksi Masa Lalu

Koreksi yang dilakukan terhadap laba rugi periode lalu misalnya kesalahan perhitungan kelalaian mencatat suatu transaksi harus  tetap diungkapkan.

d. Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan dihitung berdasarkan laba menurut akuntansi  atau laba kena pajak (taxable income) untuk diperhitungkan dengan tarif  pajak penghasilan.

Dalam  hal pajak penghasilan dihitung menurut laba akuntansi, selisih perhitungan tersebut dengan hutang pajak (yang dihitung menurut laba kena pajak), yang disebabkan perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban untuk tujuan akuntansi dengan tujuan pajak, ditampung dalam pos “pajak penghasilan” yang ditangguhkan dan dialokasikan pada beban pajak penghasilan tahun-tahun mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *