Lompat ke konten
Kategori Home » Ekonomi » Activity Based Costing (ABC)

Activity Based Costing (ABC)

  • oleh

Activity-based costing (ABC) adalah pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya kepada produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas. Dasar pemikiran pendekatan penentuan biaya im adalah bahwa produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas dimana aktivitas yang dibutuhkan tersebut menggunakan sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya.

Sumber daya dibebankan kepada aktivitas, kemudian aktivitas dibebankan kepada objek biaya berdasarkan penggunaannya. ABC memperkenalkan hubungan sebab akibat antara cost driver dengan aktivitas.

Dengan ABC, biaya overhead pabrik dibebankan kepada objek biaya seperti produk atau jasa dengan mengidentifikasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi output. Cost driver digunakan untuk menghitung biaya sumber daya dari setiap unit aktivitas. Kemudian setiap biaya sumber daya dibebankan kepada produk atau jasa dengan mengalikan biaya setiap aktivitas dengan kuantitas setiap aktivitas yang dikonsumsi pada periode tertentu.

Activity-based costing merupakan sistem yang mempertahankan dan memproses data keuangan dan operasional dari sumber daya perusahaan berdasarkan aktivitas, objek biaya, cost driver, dan ukuan kinerja aktivitas. ABC juga membebankan biaya aktivitas dan objek biaya.

Pada gambar dibawah ini dapat dilihat perbedaan sistem alokasi dua tahap antara ABC dengan tradisional. Pada sistem tradisional, tahap pertama biaya overhead dialokasikan kepada setiap departemen, selanjutnya pada tahap kedua dialokasikan kepada setiap produk. Sedangkan pada sistem ABC, tahap pertama biaya overhead dialokasikan kepada setiap aktivitas, selanjutnya tahap kedua dialokasikan kepada setiap produk.

Gambar : Perbandingan ABC dengan Tradisional Alokasi Dua Tahap

Banyak perusahaan mengelola aktivitas-aktivitas ke dalam empat kategori-kategori untuk memperbaiki penelusuran biaya yaitu:

(1) unit-level activities,

(2) product-level activities,

(3) batch- level-activities, dan

(4) facility-level activities.

Ilustrasi alokasi biaya overhead berdasarkan Activity Based Costing (ABC)

Contoh pada perusahaan Unterman Shirt. Perusahaan ini mempunyai dua lini produk yaitu dress shirts dan casual shirts. Biaya overhead yang diharapkan perusahaan ini sebesar

$5,730,000 dengan memproduksi 680,000 dress shirts dan 120,000 casual shirts selama tahun 2003. Pada saat ini, perusahaan Unterman membebankan biaya overhead kepada setiap lini produk dengan jumlah yang sama, secara sederhana rumusnya yaitu total expected overhead cost dibagi dengan total expected production ($5,730,000: 800,000 shirt

= $7.16 per shirts. Setiap, tipe shirts membutuhkan jumlah bahan baku yang sama yaitu

$8.20 per shirts dan jumlah tenaga kerja langsung yang sama yaitu $6.80 per shirts. Total cost per shirt adalah $22.167 ($7.16 + $8.20 + S6.80). Pemisahan Unterman menjual shirts dengan harga $31 per shirt dan menghasilkan gross margin $8.84 per shirts ($31 -$22.16).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *