Tuntunan syariah bagi bisnis terkategori dalam Fiqih Muamalah. Fiqih Muamalah terdiri dari dua kata, Fiqih dan Muamalah. Fiqih secara bahasa (etimologis) berarti al-fahmu(memahami). Secara istilah (terminologis) berarti ilmu tentang hukum-hukum syara’ yang amaliah yang digali dari dalildalilnya yang terperinci.
Muamalah mencakup segala hukum-hukum syara’ yang berkaitan dengan pengelolaan harta benda (tasharruf fi al-maal). Maka itu fiqih muamalah sering juga disebut FIQIH MUAMALAH MALIYAH. Karenanya, Fiqih Muamalah tidak mencakup hukum-hukum ibadah, seperti sholat dan haji. Juga tidak membahas hukum-hukum uqubat (jinayat), seperti qishash, hukum-hukum munakahat, seperti talak dan ruju, serta tidak juga mencakup hukum-hukum siyasah, seperti hukum khilafah.
Macam Macam Akad Muamalah
1. Muamalah tanpa akad
Muamalah tanpa akad adalah (dilakukan sepihak, tanpa perlu ijab kabul), seperti seperti hawalah (pengalihan utang kepada yang wajib menanggungnya), dhoman (penjaminan), kafalah (penjaminan utang), wasiat, dan lainnya.
2. Muamalah dengan akad
Muamalah dengan akad adalah (dilakukan para pihak yang berakad dan harus ada ijab qabul), seperti jual beli, ijarah (pemanfaatan sesuatu (barang/jasa) dengan kompensasi tertentu, seperti sewa atau upah), syirkah (kerjasama usaha), dll.