Pada dasarnya semua organisasi senantiasa berusaha menjaga berbagai aktifitas dan proses-proses yang ada di dalam organisasi selalu konsisten dengan kondisi-kondisi dan tuntutan lingkungan dimana organisasi itu berada. Dengan demikian, lingkungan dimana organisasi itu berada merupakan sumber bagi kehidupan suatu organisasi dan proses bagaimana suatu organisasi menjaga eksistensinya merupakan proses interaksi dengan lingkungannya.
Untuk melihat bagaimana proses tersebut terjadi dan berlangsung, salah satu konsep yang dapat dipergunakan untuk memahaminya adalah konsep daur hidup (life cycle) dari suatu organisasi. Konsep daur hidup organisasi akan dapat menunjukkan bagaimana suatu organisasi sangat bergantung pada lingkungan dimana organisasi itu berada, terutama melalui tahap-tahap yang dilalui dalam daur hidup tersebut.
Terdapat beberapa konsep teoritis yang diajukan para ahli Teori Organisasi mengenai daur hidup organisasi ini, mulai dari yang sederhana sampai yang rumit. Konsep daur hidup organisasi yang sederhana, pada umumnya melihat organisasi analog dengan sistem biologis yang lahir, tumbuh, mencapai kematangan, kemudian memasuki tahap kemunduran untuk kemudian mati.
Pandangan lain melihat bahwa daur hidup organisasi lebih rumit dan kompleks, yang mengkaitkan pertumbuhan organisasi dengan proses internal yang terjadi dalam organisasi maupun kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan. Dalam kajian ini, konsep daur hidup organisasi yang sederhana dipandang lebih sesuai mengingat konsep ini memberikan gambaran yang umum dan sesuai dengan pemahaman perubahan organisasi yang dikaji disini.
Organisasi mengalami proses kelahiran, pertumbuhan, kematangan, dan akhirnya mengalami kematian, sebagaimana dialami semua sistem biologis dan sistem sosial. Jika cara pandang ini dipergunakan maka perubahan merupakan proses alamiah yang terjadi melalui suatu daur hidup atau lingkaran kehidupan (life cycle). Ketika suatu organisasi mengalami proses tahap demi tahap dalam daur hidup itu, pada dasarnya suatu organisasi sedang mengalami perubahan. Pasang surut suatu organisasi merupakan perubahan yang selalu terjadi selama organisasi itu menjalani kehidupannya.
Perubahan organisasi selama menjalani daur hidupnya merupakan perubahan besar karena berkaitan. dengan semua aspek di dalam organisasi. Akan tetapi perubahan yang dialami oleh tiap-tiap organisasi pada dasarnya tidak selalu sama.
Perjalanan kehidupan setiap organisasi merupakan sesuatu yang sifatnya spesifik dan unik. Hal ini disebabkan keran setiap organisasi memiliki perbedaan-perbedaan alternatif strategis untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Dengan demikian, meskipun semua organisasi senantiasa menjalani kehidupan sesuai dengan daur hidupnya, tetapi perubahan-perubahan yang terjadi serta akibat-akibat yang ditimbulkannya, pada tiap-tiap organisasi dapat saja berlainan satu sama lain.
Daur hidup suatu organisasi yang terdiri dari tahap-tahap kelahiran, pertumbuhan , kematangan, kemunduran dan akhirnya mati, secara sederhana dapat digambarkan dalam suatu diagram gambar sebagai berikut:
Kurve di atas hanyalah bersifat ilustratif belaka, dan namun dirasakan sangat membantu untuk melihat dan memahami daur hidup suatu organisasi. Harus dipahami pula bahwa perkembangan daur hidup suatu organisasi tidaklah selalu sama segabaimana digambarkan dalam kurve itu. Ada organisasi yang tumbuh dengan cepat, tetapi ada pula yang tumbuh dengan lamban. Ada pula organisasi yang mengalami kemunduran yang cepat, tetapi ada pula yang mengalami kemunduran lebih lamban. Jadi gambaran di atas sekedar sebuah islustrasi bagaimana daur hidup suatu organisasi umumnya terjadi.
Kurve itu dapat digambar berdasarkan pada berbagai macam ukuran, balk ukuran kuantitatif maupun ukuran kualitatif. Ukuran kuantitatif misalnya dalam suatu perusahaan yang memproduksi barang dan jasa, ukuran itu antara lain total hasil penjualan barang yang diproduksi, atau jumlah total tenaga kerja yang dipergunakan dalam satuan waktu tertentu, dan sebagainya.
Jika ukuran ini dipergunakan maka data tentang fase-fase perkembangan suatu perusahaan, mulai dari kelahiran, pertumbuhan, kematangan, kemunduran dan kematiannya dapat ditampilkan dalam suatu kurva. Fase kematian suatu perusahaan misalnya, dapat dilihat dari ukuran tidak ada lagi produk yang dikeluarkan, tidak mampu lagi membayar tenaga kerja dan sebagainya.
Sedangkan ukuran kualitatif dapat pula dipergunakan untuk memperkirakan fase-fase perkembangan daur hidup suatu organisasi, misalnya kelahiran suatu perkumpulan sosial atau partai politik ditandai dengan diumumkannya pendirian organisasi itu, kemudian kiprahnya dalam kehidupan masyarakat dapat dilihat dan dievaluasi sehingga dapat dirasakan akan adanya fase-fase itu.
Fase kematian suatu organisasi secara kualitatif misalnya diukur dari kenyataan bahwa perkumpulan sosial atau organisasi politik tersebut mulai tidak mampu lagi melakukan misinya, mulai ditinggalkan oleh anggotanya atau dapat pula dibubarkan oleh pengurusnya, bahkan dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pihak yang berwenang sehingga kemudian bubar atau menyatakan membubarkan diri. Jadi disnini dapat dilihat ketika suatu organisasi telah kehilangan efektifitasnya maka saat yang demikian dapat dipandang suatu fase kemunduran atau bahkan awal sebuah kematian suatu organisasi.
Sangat disadari bahwa terdapat banyak ukuran yang tidak selalu dapat menggambarkan secara tepat fase perkembangan daur hidup suatu organisasi. Namun demikian, ada pula ukuran-ukuran yang secara sederhana yang dapat dipergunakan sebagai indikator dari perkembangan daur hidup organisasi.