Pengambilan keputusan merupakan proses yang selalu dihadapi dan dijalani oleh setiap manusia dalam hidup bermasyarakat. Di dalam dunia modern dewasa ini, kehidupan manusia menuntut banyak sekali keputusan yang harus dibuat. Hampir setiap saat selalu ada keputusan yang dibuat, baik di dalam rumah tangga, di jalan, di kantor atau dimana saja di dalam masyarakat. Keputusan dapat dibuat oleh individu, kelompok individu, organisasi atau dapat pula keputusan yang dibuat oleh pemerintah atau negara. Keputusan itu dibuat dengan satu atau tujuan yang hendak dicapai.
Dalam pengertian yang sangat populer, mengambil atau membuat suatu keputusan berarti memilih satu dari sekian banyak alternatif. Dalam hal ini seseorang yang akan mengambil suatu keputusan menghadapi tidak hanya satu pilihan, tetapi banyak pilihan alternatif yang tersedia baginya untuk dipilih. Jika hanya terdapat satu alternatif dan tidak tersedia alternatif lainnya maka hal itu bukanlah sesuatu yang dapat dipilih. Sesuatu yang berkaitan dengan pilihan adalah jika seseorang berhadapan dengan lebih dari satu alternatif pilihan.
Setiap orang pada dasarnya dapat membuat keputusan. Sejak bangun tidur sampai kembali ke pembaringan aktifitas manusia selalu berkaitan dengan proses pengambilan keputusan ini. Ketika seseorang membuka mata dari tidurnya, ia sudah dihadapkan pada suatu pilihan, misalnya segera bangun dan melakukan aktifitas atau sebaliknya tetap bermanja-manja di tempat tidurnya. Jika ia kemudian bangun dari pembaringannya, apa yang akan dikerjakan mula-mula merupakan sesuatu yang proses pengambilan keputusan. Kemudian aktivitasnya sepanjang hari diwarnai oleh keharusan mengambil keputusan. Pendek kata, setiap langkah selalu berhadapan dengan keharusan mengambil keputusan.
Setiap saat setiap orang dapat melakukan pengambilan keputusan terhadap apa yang akan dilakukan, namun tidak semua pengambilan keputusan yang dilakukan itu memiliki arti penting. Pengambilan keputusan mengenai apa yang mula-mula dilakukan sesaat seseorang bangkit dari pembaringannya di pagi hari, apakah akan membereskan tempat tidurnya atau akan membuka jendela kamarnya lebih dahulu, bukanlah pengambilan keputusan yang cukup penting.
Jadi, ada keputusan yang memiliki dampak yang sempit atau tidak luas ruang lingkup yang terkena pengaruh keputusan tersebut. Dalam contoh-contoh di atas, dampak atau pengaruh dari keputusan yang diambil tidaklah memiliki ruang lingkup atau pengaruh yang luas. Banyak dari aktifitas yang dilakukan orang bukanlah sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yang penting.
Akan tetapi setiap orang juga akan berhadapan dengan pengambilan keputusan yang penting. Hal ini terutama jika keputusan yang harus diambil itu memiliki dampak atau akibat yang luas, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi pihak lain. Seorang karyawan yang melihat awan tebal di langit pertanda hari akan hujan kemudian mengambil keputusan tidak masuk kerja adalah keputusan yang lebih besar dan luas dampaknya dibandingkan dengan ketika ia mengambil keputusan memasak nasi atau menjerang air lebih dahulu setelah bangun tidur. Tidak masuk kerja akan memiliki akibat yang lebih luas, misalnya berpengaruh pada prestasi kerjanya, tertundanya pekerjaan di kantor yang seharusnya diselesaikan dan sebagainya.
Contoh yang lain, pimpinan Badan Urusan Logistik (Bulog) memutuskan mengurangi impor besar setelah mengetahui produksi padi dalam suatu musiam panen pada tingkat petani melimpah ruah, merupakan contoh pengambilan keputusan yang memiliki dampak atau ruang lingkup akibat yang cukup luas. Hal ini akan berkaitan dengan kestabilan harga beras, tersedianya cadangan atau stok beras yang dapat dikendalikan oleh Bulog dan sebagainya. Demikian juga keputusan pemerintah untuk melakukan pengurangan subsidi bahan bakar minyak merupakan pengambilan keputusan yang memiliki dampak yang luas. Masih banyak contoh lain yang menggambarkan betapa pengambilan keputusan dapat memiliki dampak yang luas dan penting.
Dari berbagai contoh di atas nampak jelas adanya alternatif-alternatif yang dapat diambil oleh pengambil keputusan. Secara teoritis minimal terdapat dua alternatif, meskipun dalam prakteknya terdapat lebih dari dua alternatif dimana pengambil keputusan (decision maker) harus memilih salah satu berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu. Oleh sebab itu pengambilan keputusan merupakan sebuah proses intelektual yang bersifat dasar bagi perilaku manusia.
Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untuk memecahkan suatu permasalahan atau suatu persoalan (problem solving). Ini berarti bahwa setiap keputusan yang dibuat pasti ada tujuan yang akan dicapai. Sebagai contoh, sebuah perusahaan memiliki persoalan menumpuknya pekerjaan sehingga volume pekerjaan tidak seimbang dengan jumlah karyawan yang ada. Akibatnya karyawan harus melakukan pekerjaan lembur dan bahkan meskipun telah dilakukan pekerjaan lembur, tetap saja pekerjaan tidak terselesaikan karena kurangnya tenaga kerja.
Contoh yang lain, seorang pimpinan pabrik menghadapi masalah rendahnya pasokan bahan mentah yang berasal dari lingkungan sekitar pabrik yang akan diolah didalam pabrik. Ini semua adalah masalah yang dihadai yang menuntut adanya pemecahan masalah. Dalam hal inilah pengambilan keputusan diperlukan.
Pimpinan perusahaan yang menghadapi persoalan kekurangan tenaga kerja harus mengambil keputusan untuk mengatasi masalah tersebut, pimpinan pabrik harus mengambil keputusan menghadapi masalah rendahnya pasokan bahan mentah dari lingkungan sekitar pabrik. Tujuan yang akan dicapai sangat jelas, jika pimpinan perusahaan memutuskan untuk menambah karyawan maka tujuannya adalah menutup kekuarangan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Pimpinan pabrik memutuskan untuk mendatangkan bahan mentah dari luar daerah merupakan keputusan yang tujuannya menutup kekurangan bahan mentah yang dibutuhkan oleh pabrik. Jadi disini setiap keputusan pada dasarnya adalah untuk memutuskan suatu masalah dan dengan demikian menjadi jelas pula tujuan dari pengambilan keputusan itu.
Adakalanya istilah pengambilan keputusan atau decision making dianggap sinonim dengan istilah manageng, terutama apabila pengambilan keputusan diartikan secara luas, sehingga mencakup pula upaya mencari dan mengenai situasi-situasi masalah atau problem. Jadi dalam pengertian ini pengambilan keputusan mencakup pula pengertian tindakan menemukan dan mengembangkan serta menganalisa tindakan-tindakan alternatif.
Dalam pengertian yang terakhir ini, pengambilan keputusan merupakan suatu aktifitas yang terjadi pada tingkat organisasi. Dari uraian di atas nampak sangat jelas bahwa pengertian pengambilan keputusan atau decision making memiliki arti yang cukup luas dan menunjuk pada berbagai macam perilaku yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tersebut, baik yang bersifat personal maupun organisasional.