Menurut Wilbur Schramm komunikasi senantiasa membutuhkan tiga unsur; sumber (source), pesan (message) dan sasaran (destination) sumber boleh jadi seorang individu (bebicara, menulis, menggambar, memberikan isyarat) atau suatu organisasi komunikasi (surat kabar, penerbit, stasiun televisi, studio film).
Pesan bisa berbentuk tinta pada kertas, gelombang suara, implus dalam arus listrik, lambaian tangan. Sasaran mungkin seorang yang mendengarkan, menonton, membaca; atau anggota suatu kelompok seperti kelompok diskusi, khalayak pendengar ceramah, kumpulan penonton sepak bola.
Sumber dapat menyandi dan sasaran dapat menyandi balik pesan, berdasarkan pengalaman yang dimiliki masing-masing. Bila kedua lingkaran memiliki wilayah bersama yang besar, maka komunikasi mudah dilakukan.
Semakin besar wilayah tersebut semakin miriplah bidang pengalaman kedua belah pihak. Bila kedua lingkaran itu tidak bertemu (tidak ada pengalaman bersama) maka komunikasi tidak mungkin berlangsung, dan bila wilayah yang berhimpitan itu kecilartinya bila pengalaman sumber dan pengalaman sasaran sangat jauh berbeda maka akan sulit menyampaikan makna dari seseorang kepada orang lain, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.
Proses kembali (umpan balik) dalam model ini memerankan peranan sangat penting dalam komunikasi, karena hal itu mernberikan penjelasan bagaimana pesan ditafsirkan, baik dalam bentuk kata-kata, anggukan kepala, kening berkerut, wajang melengos. Namun menurut Schramm, umpan balik juga dapat berasal dari pesan kita sendiri, misalnya kesalahan ucapan atau kesalahan tulisan yang kemudian kita perbaiki