Suatu mekanisme pembelaan yang dilakukan dengan sikap dan tingkah laku neurotik (dengan keluhan cemas, khawatir , was-was dan ketakutan ). Beberapa mekanisme pembelaan neurotik, antara lain ialah :
a. Controlling
Mekanisme pembelaan yang ditunjukkan dengan tingkah laku suka mengawasi mengontrol atau memantau orang lain dan lingkungan untuk kepentingan diri sendiri. Tingkah laku yang diperlihatkan itu mengandung maksud untuk menutupi kekurangan yang ada pda dirinya sendiri, disamping untuk mendapatkan kepuasan tersendiri bagi dirinya. Terdapat usaha bertebihan untuk menangani atau mengatur peristiwa atau objek dalam lingkungan untuk menekan kecemasan dan untuk memecahkan konflik dalam diri.
b. Isolasi
Mekanisme pembelaan dengan cara mengasingkan diri. Orang yang memakai mekanisme pembelaan suka menyendiri bila menghadapi bahaya atau sedang stres. Isolasi adalah pembelaan atau pemisahan gagasan dari afek yang menyertainya tetapi direpresi. Isolasi sosial adalah tidak adanya objek hubungan.
c. Displacement
Mekanisme pembelaan dengan cara memindahkan obyek emosi atau kemarahannya pada orang lain. Suatu emosi atau dorongan katheksis dari gagasan atau objek adlah dipindahkan kepada orang lain yang menyerupai aslinya dalam aspek atau kualitasnya. Pengalihan memungkinkan perwakilan simbolik gagasan atau objek asli dengan cara yang kurang katheksis atau yang menimbulkan lebih sedikit ketegangan dibandingkan aslinya
d. Intelektualisasi
Mekanisme pembelaan dengan cara memperhatikan intelektualitasnya. Mereka yang memakai mekanisme ini akan banyak bicara untuk memperiihatkan intelektualitasnya. Sangat mirip dengan rasionalisasi, intelektualisasi adalah pemakaian berlebihan proses intelektual untuk menghindari ekspresi atau pengalaman afektif. Tekanan yang tidak semestinya dipusatkan pada benda mati untuk menghindari keintiman dengan orang. perhatian diberikan pada kenyataan eksternal utnuk menghindari ekspresi perasaan internal, dan penekanan secara berlebihan diberikan pada perincian yang tidak relevan untuk menghindari merasakan keseluruhan.
e. Represi
Mekanisme pembelaan dengan cara menghindari dari konflik yang dihadapi tanpa disadari . Suatu saat konflik yang disimpan dalam bawah sadar ini akan dapat muncul ke permukaan dan dapat mengganggu kehidupannya. Suatu gagasan atau perasaan dapat dibuang atau ditahan dari kesadaran melalui represi. Represi primer adalah mengekang gagasan dan perasaan sebelum mereka mencapai kesadaran ; represi sekunder adalah mengeluarkan dari kesadaran apa yang pernah dialami pada tingkat sadar. Hal yang direpresi tidak benar-benar dilupakan, sehingga perilaku simbolik dapat ditemukan. Represi adalah berbeda dari supresi dengan mempengaruhi inhibisi impuls yang disadari sampai titik yang hilang dan tidak hanya menunda penghargaan tujuan. Persepsi instink dan perasaan yang disadari adalah dihalangi.
f. Disosiasi
Modifikasi sementara tetapi drastik dari karakteri seseorang atau identitas pribadi seseorang yang terjadi untuk menghindari ketegangan emosional. Keadaan fugu dan reaksi konversi histerik adalah manifestasi yang sering dari disosiasi. Disosiasi juga ditemukan pada perilaku fobik-balik (counterphobic), gangguan identitas disosiatif, pemakaian perangsang farmakologis , dan kegembiraaan religius.
g. Eksternalisasi
Istilah umum yang lebih sering ibandingkan proyeksi, eksternalisasi dimaksudkan sebagai kecenderungan untuk merasakan kepribadian sendiri, termasuk impuls instintual, konflik , mood, sikap, dan gaya berpikir, pada dunia luar dan pada elemen objek luar
h. Inhibisi
Dalam inhibisi, pembatasan atau penolakan fungsi ego terjadi secara disadari, sendirian atau kombinasi, untuk menghilangkan kecemasan yang ditimbulkan konflik dengan impuls instinktual, superego, atau kekuatan atau tokoh dalam lingkungan.
i. Rasionalisasi
Penjelasan rasionalisasi adalah ditawarkan oleh orang untuk membenarkan sikap, keyakinan, atau perilaku yang tidakdapat diterima. Motif yang mendasari biasanya ditentukan secara instinctual
j. Pembentukan reaksi
Impuls yang tidak dapat diterima diubah menjadi kebalikannya. Pembentukan reaksi adalah karakteristik dari neurosis obsesional, tetapi dapat terjadi pada bentuk neurosis lainnya. Jika mekanisme sering digunakan pada stadium perkembangan ego yang awal, ia dapat menjadi sifat karakter secara permanen, seperti pada karakter obsesional.
k. Seksualisasi
Suatu objek atau fungsi ditempel dengan kepentingan seksual yang tidak dimiliki sebelumnya atau yang dimilikinya dengan deraj’at lebih kecil untuk menangkas kecemasan yang berhubungan dengan impuls atau turunannya yang dilarang