Setiap kayu memiliki sifat mekanik yang berbeda. Hal itu bergantung pada:
- arah serat
- kepadatan serat kayu atau berat jenis
- kelembaban
- struktur kayu
Sifat elastis dari kayu merupakan hal yang tidak ditemukan pada bahan lain. Keuntungan itu dapat diterangkan dari susunan yang ditunjukan secara anatomis oleh elemen struktur kayunya. Walau ketebalan kayu kecil namun is memiliki kekuatan tarik dan tekan searah serat yang besar. Keterkaitan antara Modul-E atau beda keteguhan dan sudut pengujian dan arah serat dapat di lihat pada grafik di bawah
Tabel Nilai Rata rata Berat Jenis, Modul Elastisitas dan Kekuatan dari Macam Kayu yang Digunakan pada Kelembaban Kayu 12%M
Sumber; Holz als Werkstoff
Tegangan ijin untuk kayu bangunan sesuai dengan Klas kayu menurut PPKI 1961 dapat dilihat pada Tabel di bawah. Tegangan ijin tarik dan desak terlihat sama besar (PKKI 61) namun pada kenyataannya kuat tank searah seratnya tidak lebih besar dari kuat tekan. Oleh karena itu kuat tarikan dan juga pada kayu cabang ( pada kayu berdaun jarum) hares diperhatikan. Bandingkan Tergangan Ijin dari DIN 4074 dan PKKI 61.
Tabel Tegangan Ijin Kayu ( kg/cm) dan Modulus Elastisitas (E)
Sumber: Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia, 1961
Tabel Tegangan Ijik Kayu dari DIN 1052 untuk Kayu bangunan dengan Klas kayu menurut DIN 4074
Sumber : Holz als Werkstoff
Referensi : ELISA Universitas Gadjah Mada