Berikut ini adalah Syarat dari Pipa Air Kotor
1. Pipa menggunakan bahan anti korosi, tidak menimbulkan kontaminasi.
2. Permukaan dalam pipa harus licin, sehingga terbebas dari penggumpalan.
3. Sirkulasi udara dalam pipa harus lancar.
4. Pada ujung atas vent stack harus terbuka agar tidak terjadi cyclone effect maupun efek kapiler.
Pada setiap fixture pembuangannya harus dilengkapi dengan trap seal yang berfungsi sebagai penyekat bau, misalnya dengan memakai prinsip leher angsa pada kloset, wastafel, dan floor drain.
Selain itu kemiringan pipa harus diperhatikan. Untuk contoh kemiringan bisa lihat table dibawah ini :
Kemiringan Pipa dan Kecepatan Aliran
- Sistem pembuangan harus mampu mengalirkan dengan cepat air buangan yang biasanya mengandung bahan-bahan padat. Maka pipa pembuangan harus mempunyai ukuran kemiringan yang cukup sesuai dengan banyak dan jenis buangan yang dialirkan.
- Aliran di dalam pipa dianggap tidak penuh dengan air buangan, tidak lebih dari 2/3 terhadap penampang pipa, sehingga bagian atas yang kosong cukup untuk sirkulasi udara.
- Kemiringan pipa dapat dibuat sama atau lebih dari satu per diameter pipanya (dalam mm).
- Kemiringan pipa pembuangan dan riolnya dapat dibuat lebih landai daripada kemiringan standar, dengan kecepatan tidak kurang dari 0,6 m/detik. Dalam hal ini jika kurang dari kecepatan tersebut, kotoran dalam air buangan akan mengendap dan menyumbat pipa.
- Kecepatan terbaik dalam pipa antara 0,6-1,2 m/detik.
- Jika aliran terlalu cepat akan menimbulkan turbulensi aliran yang dapat menimbulkan gejolak-gejolak tekanan dalam pipa. Hal ini akan mengganggu fungsi seal trap.
- Kemiringanyang lebih dari 1/50 cenderung menimbulkan efek siphon yang akan menyedot air penutup dalam seal trap.
- Pada jalur pipa yang cukup panjang, ukuran pipa sebaiknya tidak kurang dari 50 mm.