Lompat ke konten
Kategori Home » Ilmu Psikologi » Definisi Altruisme

Definisi Altruisme

  • oleh

Kata altruisme pertama kali muncul pada abad ke-19 oleh sosiologis Auguste Comte. Berasal dari kata yunani “alteri” yang berarti orang lain. Menurut Comte, seseorang memiliki tanggung jawab moral untuk melayani umat manusia sepenuhnya.

Sehingga altruisme menjelaskan sebuah perhatian yang tidak mementingkan diri sendiri untuk kebutuhan org lain. Jadi, ada tiga komponen dlm altruisme, yaitu loving others, helping them doing their time of need, dan making sure that they are appreciated. Menurut Baston (2002) dalam (Carr, 2004), altruisme adalah respon yang menimbulkan positive feeling, seperti empati. Seseorang yang altruis memiliki motivasi altruistik, keinginan untuk selalu menolong orang lain. Motivasi altruistik tersebut muncul karena ada alasan internal di dalam dirinya yang menimbulkan positive feeling sehingga dapat memunculkan tindakan untuk menolong orang lain. Alasan internal tersebut tidak akan memunculkan egoistic motivation (egocentrism)2.

Dalam artikel berjudul “Altruisme dan Filantropis” (Borrong, 2006), altruisme diartikan sebagai kewajiban yang ditujukan pada kebaikan orang lain. Suatu tindakan altuistik adalah tindakan kasih yang dalam bahasa Yunani disebut agape. Agape adalah tindakan mengasihi atau memperlakukan sesame dengan baik semata-mata untuk tujuan kebaikan orang itu dan tanpa dirasuki oleh kepentingan orang yang mengasihi.

Maka, tindakan altruistik pastilah selalu bersifat konstruktif, membangun, memperkembangkan dan menumbuhkan kehidupan sesama. Suatu tindakan altruistik tidak berhenti pada perbuatan itu sendiri, tetapi keberlanjutan tindakan itu sebagai produknya dan bukan sebagai kebergantungan. Istilah tersebut disebut moralitas altruistik, dimana tindakan menolong tidak sekadar mengandung kemurahan hati atau belas kasihan, tetapi diresapi dan dijiwai oleh kesukaan memajukan sesama tnp pamrih. Dari hal tersebut, seseorang yg altruist dituntuk memiliki tanggung jawab dan pengorbanan yang tinggi.

Menurut Mandeville, dkk (dalam Batson&Ahmad, 2008), altruisme, yang memiliki motivasi dengan tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan orang lain tidak mungkin terjadi (atau hanya khayalan). Menurut mereka, motivasi untuk semua hal didasari oleh egoistic. Tujuan akhir selalu untuk meningkatkan kesejahteraan pribadi “seseorang menolong orang lain hanya untuk keuntungan dirinya”. Tetapi hal tersebut dibantah o/ penelitian yg dilakukan oleh Baston&Ahmad (2008), yang menyatakan bahwa altruisme itu ada dan dapat dikembangkan dengan emphaty. Altruisme Menurut Myers (1996) altruisme adalah salah satu tindakan prososial dengan alasan kesejahteraan orang lain tanpa ada kesadaran akan timbal-balik (imbalan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *