Lompat ke konten
Kategori Home » Arsitektur » Vegetasi

Vegetasi

  • oleh

Salah satu faktor utama dalam pemilihan jenis tanaman untuk penghijauan kota adalah kebutuhan untuk mendapatkan volume penghijauan yang tinggi, karena tanaman mempunyai manfaat tinggi terhadap efek ekologi, seperti fungsi bioklimatik (Spitthover dalam Kennedy dan Kennedy, 1997).

Disamping itu tanaman, khususnya pohon, merupakan elemen penting dalam perancangan urban, karena dapat membantu memberi karakter dan identitas suatu tempat. Meskipun demikian, di Indonesia masih jarang perencana kota maupun arsitek lansekap yang mempunyai kemampuan dan benar-benar memberi perhatian dalam merancang lansekap kota dengan pepohonan.

Berbagai hal dalam pemilihan tanaman penghijauan kota perlu diperhatikan, seperti bentuk dan jenis pohon. Pemilihan jenis pohon yang tidak tepat akan mengakibatkan tujuan untuk mendapatkan volume penghijauan yang tinggi tidak tercapai. Bentuk pohon merupakan elemen penting dalam perancangan lansekap kota dan benar-benar harus diperhatikan ketika akan menanam pohon untuk penghijauan kota.

Ada tujuh karakter bentuk dasar pohon menurut Grey (1996), yang juga ditunjukkan pada Gambar 13.1, yaitu:

  • Iregular (tak beraturan)
  • Menyebar di atas
  • Oval
  • Piramida
  • Cambuk
  • Bundar
  • Menjuntai

Menurut Grey dan Deneke (1986), untuk kebutuhan pohon di sepanjang tepi jalan, bentuk pohon dengan dahan dan ranting menyebar di atas paling sesuai, karena dahan tidak mengganggu kegiatan yang ada di bawahnya dan dapat memberikan keteduhan.

Bentuk cambuk apabila ditanam berdekatan, paling sesuai untuk tujuan menutup (screening) dan memperlembut aksen garis tegas dari bangunan tinggi. Bentuk ini tidak dapat memberikan keteduhan. Sedangkan bentuk piramida, misalnya Gemara, tidak sesuai apabila ditanam di sepanjang tepi jalan, karena tidak dapat memberi keteduhan. Pohon bentuk piramida dapat ditanam di antara pohon-pohon rindang lainnya untuk menyerap debu dan suara, atau ditanam di area yang cukup luas.

Sementara Grey (1996) membagi pohon menjadi tiga, berdasarkan ketinggian yang dapat dicapai apabila pohon tersebut dewasa, yaitu:

  • Pohon kecil, ketinggian kurang dari 9 meter
  • Pohon sedang, ketinggian mencapai 9 meter
  • Pohon besar, ketinggian mencapai 18 meter

Jadi dalam pemilihan pohon untuk penghijauan kota, bentuk dan ketinggian pohon perlu diperhatikan, selain itu juga kecepatan tumbuh pohon, ketahanan terhadap penyakit dan polusi, kesesuaian dengan jenis tanah dan kemudahan pemeliharaannya.

Untuk penghijauan kota-kota di Indonesia (diambil contoh untuk penghijauan taman kota dan jalur sepanjang jalan), kriteria umum pemilihan jenis vegetasi berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negri tentang Pedoman Penataan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan adalah sebagai berikut.

Kriteria vegetasi untuk kawasan hijau pertamanan kota:

  • Karakteristik tanaman: tidak bergetah/beracun, dahan tidak mudah patah, perakaran tidak mengganggu pondasi, struktur daun setengah rapat sampai rapat.
  • Jenis ketinggian pohon bervariasi, warna hijau dan variasi warna lain seimbang.
  • Kecepatan tumbuh sedang
  • Berupa habitat tanaman lokal dan tanaman budidaya
  • Jenis tanaman tahunan atau musiman, dan
  • Jarak tanaman setengah rapat, 90% dari luas areal yang harus dihijaukan.

Kriteria vegetasi untuk kawasan hijau jalur hijau:

  • Kriteria tanaman: struktur daun setengah rapat sampai rapat, sekitar 90% dari luas areal yang harus dihijaukan.
  • Kecepatan tumbuhnya bervariasi
  • Dominasi jenis tanaman tahunan
  • Berupa habitat tanaman lokal dan tanaman budidaya
  • Jarak tanaman setengah rapat sampai rapat, sekitar 90% dari luas areal yang harus dihijaukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *