Lompat ke konten
Kategori Home » Ilmu Psikologi » Sikap (Attitude) Di dalam Psikologi Sosial

Sikap (Attitude) Di dalam Psikologi Sosial

  • oleh

Psikologi Sosial  adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi dari rangsang-rangsang sosial. (Shaw & Costanzio, 1970)

Attitudes

Sikap  terhadap  obyek  tertentu  yang  dapat  merupakan  sikap pandangan atau sikap perasaan, tapi sikap tersebut disertai dengan kecenderungan-kecenderungan   untuk   bertindak   sesuai   dengan  sikap obyek itu.    

Attitude: sikap dan kesediaan bereaksi terhadap sesuatu hal      tidak ada attitude tanpa ada obyek.

Sikap (Attitude)

Keadaan  mental  dan  taraf  dari  kesiapan  yang  diatur  melalui pengalaman  yang  memberikan  pengaruh  dinamik  atau  terarah terhadap  respon  individu  pada  semua  obyek  dan  situasi  yang berkaitan dengannya.

Attitude Individual.

1.Dimiliki oleh seseorang demi seseorang saja (demin orang itu saja).

2.Berkenaan dengan obyek-obyek yang bukan merupakan obyek perhatian  sosial.  Misal:  kesukaan  terhadap  bunga,  binatang tertentu.

Attitude Sosial.

Menyebabkan terjadinya tingkah laku yang khas dan berulangulang  terhadap  obyek  sosial.  Attitude  sosial  merupakan  faktor penggerak dalam pribadi individu untuk bertingkah laku secara tertentu  sehingga  attitude  sosial  dan  attitude  pada  umumnya merupakan sifat-sifat dinamis yang sama. Seperti motif & motivasi.

Pembentukan Attitude.

Tidak terjadi dengan sendirinya. Senantiasa berlangsung dalam interaksi manusia & berkaitan dengan obyek tertentu. Dalam   pembentukkan   dan   perubahan   attitude   terdapat faktor-faktor   internal   &   faktor   eksternal   pribadi   yang memegang peranannyai

Internal.

Melalui  komunikasi  dapat  ditampung  diantara  sikapsikap pandangan dan sikap-sikap perasaan yang sudah terdapat pada seseorang serta hubungan sikap dengan motif-motifnya.

Hubungan sikap & motif yang bekerja dalam diri kita pada suatu waktu akan mengarahkan minat perhatian kita terhadap obyek-obyek tertentu diantara keseluruhan obyek yang mungkin kita perhatikan.

External

Dalam  interaksi  kelompok  terdapat  hubungan  timbal balik secara langsung. Melalui  komunikasi  terdapat  pengaruh-pengaruh  dari satu pihak

Ciri-ciri Attitude:

1.Tidak   dibawa   sejak   lahir,   tapi   dibentuk   &   dipelajari sepanjang   perkembangan   individu   dalam   hubungannya dengan obyeknya.

2.Dapat berubah-ubah kerena dipelajari orang atau sebaliknya.

3.Tidak  berdiri  sendiri  tapi  senantiasa  mengandung  relasi tertentu terhadap suatu obyek.

4.Obyek tertentu dapat merupakan satu hal tertentu, tapi juga dapat merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.

5.Merupakan segi-segi motivasi & segi-segi perasaan.

Fungsi Attitude

1.Sebagai alat untuk menyesuaikan diri.

2.Sebagai alat pengatur tingkah laku.

3.Sabagai alat pengatur pengalaman-pengalaman.

4.Sebagai pernyataan kepribadian.

Faktor yang menyebabkan perubahan sikap.

Internal: selektivitas atau daya pilih seseorang untuk menerima dan mengolah dari pengaruh-pengaruh yang datang dari luar.

External:  interaksi  sosial  diluar  kelompok.  Interaksi  antara manusia   dengan   hasil   kebudayaan   manusia   yang diterima melalui alat-alat komunikasi, surat kabar, radio, TV, majalah dan sebagainya.

Pengukuran Sikap Langsung

1.Skala Thurstone.

Diukur dengan skala pendapat yang terdiri dari sejumlah daftar pertanyaan yang diduga berhubungan dengan sikap.

2.Skala Likert.

Menggunakan  sejumlah  pertanyan  untuk  mengukur  sikap yang   mendasarkan   pada   rata-rata   jawaban.   Likert menggambarkan pandangan yang ekstrem pada masalahnya.

3.Skala Borgardus.

Secara  kuantitatif  mengukur  tingkatan  jawaban  seseorang yang diharapkan untuk memelihara hubungan orang dengan kelompok lain. Responden diminta mengisi atau menjawab pertanyaan satu atau dari 7 pertanyaan untuk melihat jarak sosial terhadap kelompok (etnik) grup lainnya.

4.Skala Perbedaan Semantik.

Meminta responden untuk  menentukan sikapnya terhadap obyek sikap, pada ukuran yang sangat berbeda dengan ukuran terdahulu.

5Tidak Langsung.

Bertumpu pada kesadaran subyek akan sikap dan kesiapannya untuk dikomunikasikan secara lisan (verbal).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *