Lompat ke konten
Kategori Home » Arsitektur » Sifat Fisika dari Kayu

Sifat Fisika dari Kayu

  • oleh

Kayu terdari atas banyak sekali serat-2 berbentuk pipa yang sejajar arah batang, atau memanjang. Pipa-pipa memanjang tersusun tidak teratur, kadang sejajar dan bersilangan menjadi kayu tidak memiliki dimensi ruang berlobang yang sama dan searah. Kayu adalah bahan kerja yang porus. Porositas kayu tidak sama, sangat tergantung dari macaw tempat tumbuh kayu, berat jenis dsb.

Kandungan  kelembaban  kayu  erat  kaitannya  dengan  nilai  kepadatan  serat  kayunya. Semakin padat jumlah serat per cmatau Berat Jenis kayu kelembaban kayu semakin kecil, Lihat Grafik di bawah.

Grafik: Hubungan Kepadatan Serat ( Rohdichte) dan Kelembaban (Feuchtigkait)

Sumber: Kollmann dalam Holz als Werkstoff

Di dalam pori-2 itu air tersimpan, menjadikan kayu dalam keadaan jenuh air, air bebas. Titik kejenuhan serat (FSB) pada sekitar 30% M terjadi kalau air bebas keluar dan tinggal air pada dinding serat kayu, air terikat. Pada titik jenuh serat kayu tidal( lagi mengalami penambahan volume. Sebaliknya, kayu akan mengalami penyusutan kalau kelembaban kayu lebih rendah dari kelembaban jenuh serat.

Gambar Skema bentuk hubungan air di dalam kayu

Sumber: Holz als Werk stoff

Grafik  Keterkaitan Modul-E , sudut pengujian dan serat Serat Kayu

D= kuat tekan, B= Kuat tekuk, E= Elastisitas dan Z= kuat tarik

Sumber; Holz als Werkstoff

Ketegangan yang diijinkan untuk perhitungan statis dari bahan kayu jumlahnya hanya 1/6 kekuatan yang menyimpang dari percobaan yang dilakukan. Pengaruh yang besar dari arah pembebanan terhadap kekuatan efektif dan bahan kayu dapat dijelaskan juga anti utama dari penyimpangan arah serat kayu untuk penetapan nilai dari klas kuat kayunya Untuk kekuatan ketegangan yang diijinkan menjadi sangat penting untuk diperhatikan, diluar dari aneka kekuatan/keteguhan dan kandungan kelembaban, adalah klas kuat kayu dan lama pembebanan pada bangunan. Perubahan kelembaban dalam kayu, dibawah titik jenuh serat, akan menyebabka kayu mengalami kembang susut. Berkembang ketika mendapat  penambahan  air  dan  menyusut  setelah  air  pada  dinding  serat  terlepas, berkurang. Kembang susut kayu akan berpengaruh terhadap bentuk kayu. Perubahan itu tidak sama besar, tergantunga pada arah potongan kayunya.

Tabel: Kembang (+) dan susut (-) menurut arat potongan kayu

Sumber: Holz als Werkstoff

Referensi Bacaan : ELISA Universitas Gadjah Mada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *