Dalam pemrosesan partikel, ada beberapa definisi tentang rapat massa (densitas). Densitas untuk sebuah partikel tunggal akan berbeda dengan densitas partikel tersebut jika berada dalam tumpukan (bulk), dan berbeda pula dengan densitas kristal-kristal penyusun partikel tersebut (misal: partikel tunggal terbentuk dan aglomerasi kristalkristal).
Dalam hal in pembahasan dibatasi pada densitas partikel tunggal (pp) dan densitas tumpukan partikel/densitas bulk (pb).
Densitas sebuah partikel tunggal (pp) umumnya tetap dan tidak tergantung dan ukurannya. Sedangkan de tergantung pada ukuran sitas sebuah tumpukan (bed) partikel akan sangat dan bentuk (shape/morfologi) dari partikel-partikel penyusunnya (lihat gambar dibawah).
Rapat Massa bulk sebagai fungsi bentuk partikel
Porositas tumpukan padatan tergantung pada ukuran dan bentuk partikel.
Gambar dibawah menunjukan porositas tumpukan berbagai bentuk padatan dalam sebuah kontainer berdiameter Dc,
Bentuk (shape) pada an secara kuantitatif dapat dinyatakan datam sphericity factor. Sebagaimana dijelaskan pada gambar diatas, porositas tumpukan padatan tergantung bentuk padatan, sphericity dengan porositas
sehingga secara logis ada hubungan kuantitatif antara tumpukan padatan. Gambar dibawah ini adalah contoh hubungan antara sphericity dengan porositas (voidage) pada tumpukan padatan acak dalam sebuah kolom bahan isian (packed column) yang berisi partikel padatan berukuran seragam.
Tabel dibawah menujukkan nilai-nilai surface shape factor, volum factor dan sphericityuntuk beberapa padatan mineral (perhatikan bahwa simbol yang digunakan dalam tabel berbeda dengan simbol yang sudah digunakan diatas).
Surface shape factor digunakan untuk mencari luas permukaan suatu partikel padatan, i.e.as = ka.x2; dimana x De= diameter bola.
ukuran linier nominal padatan ∞De. Untuk bola: ka =wI,Volume shape factor digunakan untuk menghitung volume suatu partikel padatan,
as =fa.x3 ; dimana untuk bola, fa= n/6