Psikologi politik merupakan pertemuan antara ilmu politik dan ilmu psikologi dalam dimensi epistemologis dan ontologis. Oleh karena itu perlu diuraikan satu persatu tentang pengertian kedua disiplin ilmu tersebut.
Ada beberapa definisi tentang ilmu politik, diantaranya:
1. Lasswell ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari pengaruh dan kekuasaan.
2. Paul Janet : ilmu yang mengatur perkembangan Negara begitu juga prinsip- prinsip pemerintahan. Pendapat ini didukung oleh R.N. Gilchrist.
3. Bluntschli, Garner dan Frank Goodnow: ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari lingkungan kenegaraan.
4. Seely dan Stephen Leacock: ilmu politik merupakan ilmu yang serasi dalam menanggani pemerintahan.
5. Hutahuruk merumuskan ilmu politik sebagai:
a). Menentukan prinsip-prinsip yang dijadikan
patokan dan yang diindahkan dalam menjalankan pemerintahan.
b). empelajari tingkah laku
pemerintah sehingga dapat mengemukakan mana yang baik, mana yang salah dan menganjurkan
perbaikan-perbaikan secara tegas dan terang.
c). Mempelajari tingkah laku politik warga negara itu, baik secara pribadi maupun sebagai
kelompok.
d). Mengamat-amati dan menelaah rencana-rencna sosial, kemakmuran, kerjasama
internasional, dan sebagainya.
6. Prof. Mr. Moh. Yamin mengemukakan bahwa: “Ilmu politik memusatkan tinjauannya kepada
masalah kekuasaan dan bagaimana jalannya tenaga kekuasaan dalam masyarakat dan susunan
negara, ilmu politik dengan sendirinya membahas dan mempersoalkan pembinaan negara dan
masyarakat atau kekuasaan”.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat dikemukakan bahwa Ilmu politik adalah cabang
ilmu sosial yang mempelajari:
(a). teori dan praktik politik,
(b). deskripsi dan analisa sistem politik,
dan
(c). perilaku politik.
Sedangkan Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari karakteristik, perilaku dan fenomena pikiran manusia. Dengan kata lain Psikologi (terutama psikologi sosial) pada hakekatnya mempelajari kegiatan manusia dari segi-segi ekstern (lingkungan sosial, fisik, peristiwa-peristiwa, gerakan-gerakan massa) maupun dari segi intern (kesehatan fisik perorangan, semangat, dan emosi).
Sehingga dapat dikemukakan bahwa psikologi (sosial) mempengaruhi suatu hasil keputusan dalam kebijaksanaan politik dan kenegaraan dengan memperhatikan sikap dan tindakan-tindakan sosial masyarakat yang melahirkan tuntutan-tuntutan terhadap kebijakan politik suatu pemerintahan.
Antara psikologi dan ilmu politik sama-sama mempelajari tingkah laku manusia.
Sehingga dapat dikatakan bahwa kedua ilmu ini mempunyai titik temu dalam beberapa wacana. Oleh karena itu Psikolog sebagai ahli psikologi dan politikus atau ahli politik dapat memberikan peran dalam menjelaskan tentang persoalan-persoalan yang menarik yang berkaitan dengan kehidupan politik seperti kebijakan politik dalam negeri dan luar negeri, konflik etnis dari kekerasan ringan sampai pembantaian etnis, motivasi aksi terorisme dan pencegahannya, peta pikiran dari penganut rasis, perilaku memilih, memahami elemen-elemen kepribadian secara mendalam dari pemimpin politik
Salah satu tujuan dari psikologi politik adalah menstabilkan hukum umum dari perilaku yang dapat menjelaskan dan memprediksi perstiwa dalam berbagai situasi. Karena itu psikologi politik membahas tentang apa yang dilakukan oleh rakyat berdasarkan adaptasi dari konsep psikologi yang tentunya relevan dengan politik, yang kemudian diaplikasikan untuk menganalisis persoalan atau isu-isu seputar perpolitikan.
Misalnya seorang psikolog dapat memberikan arahan kepada ahli politik atau politikus tentang kampanye negatif.
Tema-tema pokok Psikologi Politik
Kajian tentang psikologi politik masih jarang dilakukan di Indonesia, padahal ilmu ini telah berkembang sejak 1960-an. Bahkan jika kita mencoba browsing di internet akan ditemukan beberapa judul buku dan nama jurnal ilmiah yang secara khusus menjadikan psikologi politik sebagai tema utama.
Berdasarkan analisa yang penulis lakukan, ada beberapa tema kajian pokok yang perlu dipelajari dalam psikologi politik, yaitu:
1. An Introduction to Political Psychology
2. Personality and Political Behavior
3. Cognition, Social Identity, Emotions, and Attitudes in Political Psychology
4. The Political Psychology of Race and Ethnicity
5. Political Leaders
6. Gender in Political Psychology
7. Communication and Politics
8. Peace, and Conflict Analysis and Resolution
9. Models of Decision-Making and Choice.
10. Terorism.
11. Prejudice and Political Group.
12. Political Socialization in Children & Adults