Lompat ke konten
Kategori Home » Ekonomi » Penghapusan Piutang Dagang (Bad Debt Write Off)

Penghapusan Piutang Dagang (Bad Debt Write Off)

  • oleh

Resiko yang mungkin terjadi bagi perusahaan yang menjual barang dagangan/jasa secara kredit adalah timbulnya kerugian karena harus menghapuskan piutang dagang yang tidak dapat ditagih akibat kebangkrutan/ kepailitan yang dialami oleh debitur. Penghapusan sebagian/seluruh piutang dagang dimungkinkan oleh pihak kreditur, bilamana pernyataan kebangkrutan/kepailitan dari debitur telah disahkan oleh pihak yang berwenang yaitu PUPN (Pengadilan Urusan Piutang Negara)

Adapun metode yang digunakan untuk mencatat besarnya piutang dagang yang dihapuskan ada 2 cara yaitu :

A.Metode Tidak Langsung (Indirect Write Off) atau Metode Cadangan (Allowance Method)

Dengan metode ini pada setiap akhir periode akuntansi (akhir bulan/akhir tahun) ditaksir besarnya kemungkinan rugi karena piutang dagang yang dihapuskan pada periode yang akan datang.

Besarnya taksiran tersebut dapat ditentukan dengan 4 cara :

1.Menentukan sebesar x % dari net credit sales. Net Credit Sales adalah Credit Sales (Sales Discount + Sales Return) dari penjualan kredit untuk satu periode akuntansi.

2.Menentukan sebesar x % dari saldo piutang dagang pada akhir periode akuntansi

3.Menentukan sebesar x % dari saldo piutang dagang rata-rata dalam satu periode akuntansi. Saldo piutang dagang rata-rata adalah saldo piutang dagangan awal periode + saldo piutang dagang akhir periode dibagi dua.

4.Ditentukan sebesar nilai rupiah tertentu, yaitu berdasarkan pengalaman masa lalu.

Catatan :    Dari keempat cara di atas dipakai salah satu cara dan diterapkan secara konsisten.

Perlakuan Akuntansinya sebagai berikut :

a. Pada saat ditentukan besarnya taksiran kemungkinan rugi karena piutang dagang yang dihapuskan :

Ditentukan  atas  dasar  analisa  umur  piutang  dagang “aging  schedule  receivable analisis

Catatan:

Dengan cara ini pada setiap akhir periode akuntansi dibuat daftar analisa umur piutang dagang untuk setiap saldo piutang dagang masing-masing debitur “diambil dari saldo subsidiary ledger account receivable untuk masing-masing debitur “

Contoh :  Daftar analisa umur piutang dagang per 31 Des. 2001

Catatan:

1.Besarnya % taksiran kerugian diatas berpatokan pada lamanya menunggak dari masing masing debitur, semakin lama menunggak semakin besar % taksiran kerugianya .

2.Besarnya % taksiran kerugian berdasarkan pengalaman periode sebelumnya .

Catatan:

1. Rekening lain yang bisa dipakai “Doubful account expense/allowance for doubful account”

“Uncollertable Account Expense/Allowance For    Uncolectable Account”

2.   Rekening   Bad   Debt   Exp   dilaporkan   dalam   income   statement (General   And Administrative Expense/Selling Exp).

3. Rekening Allowance For Bad Debt dilaporkan dalam Balance Sheet sebagai cintra account terhadap rekening account receivable .

Contoh dalam pelaporan :

** Nilai tsb disebut “Net Realizable Value”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *