Lompat ke konten
Kategori Home » Farmasi » Pengaruh Stress Nitrogen pada Sintesis Fotokimia

Pengaruh Stress Nitrogen pada Sintesis Fotokimia

  • oleh

Dalam media baku pada kultur sel tumbuhan sebagai sumber nitrogen digunakan kalium nitrat dan amonium nitrat. Namun demikian, beberapa kultur sel tidak tahan terhadap kadar amonium yang berlebihan. Sebagai contoh, dilaporkan oleh Dicosmo dan Towers (1984) bahwa biosintesis 1,4-naftokinon ditingkatkan bila kadar nitrogen total dinaikkan dari 67 sampai 104 mM dalam kultur sel Uthospermum erythrorhizon.

Dilaporkan oleh Zenk dkk. (1975) bahwa produksi antrakinon pada kultur sel Morinda citrifolia menurun bila kadar kalium nitrat bervariasi di bawah atau di atas kisaran 2,0 – 4,5g per liter. Dilaporkan pula oleh Dicosmo dan Towers (1984) bahwa produksi ubikinon total dalam kultur suspensi sel Nicotians tabacum akan berubah bila perbandingan amonium-nitrat dari 3:1 dijadikan 1:3, tetapi nitrogen

total dibuat tetap. Selanjutnya biosintesis alkaloid indol dalam kultur sel Peganum harmala akan menurun bila amonia atau glutamin digunakan sebagai pengganti nitrat. Selanjutnya, biosintesisi alkaloid indol dalam kultur Peganum harmala akan menurun bila amonia atau glutamin digunakan sebagai pengganti nitrat. Sebaliknya pada kultur sel Camelia sinesis kandungan kafeinnya akan menaik sampai empat kali iipat bila amonium digunakan mengganti nitrat. Dilaporkan oleh Chandler dan Dods (1983), bahwa kultur kalus Solanum laciniatum akan memproduksi solasodina naik menjadi hampir dua kali Iipat bila kadar nitrogen diturunkan  menjadi  seperdelapan  normal  atau 12,5 %  dari  normal.:dalam percobaan  ini  digunakan  media  KD,  yaitu  media  Murashige  Skoog  yang ditambah dengan kinetin dan 2,4-D masing-masing 1 bagian perjuta (bpj).

Hasil   yang   berlawanan   dilaporkan   oleh   Zenk   dkk   .(1975)   bahwa penambahan fenilalanina pada kultur sel Coleus blumei akan menaikkan kadar asam   rosmarinat,   sedangkan   peneliti   lain   mendapatkan   kenyataan   yang sebaliknya. Penambahan triptofan dalam kultur sel Catharahtus roseus yang berumur   tiga   minggu   akan   menaikkan   biosintesis   alkaloid,   sedangkan penambahan triptamina pada inokulasi akan menekan biosintesis alkaloid. Jadi perlu diperhatikan pula saat pembenan prekusor yang tepat agar diperoleh hasil produksi metabolit sekunder yang diharapkan.

Penambahan sumber nitrogen lain seperti bahan majemuk antara lain hidrosilat kasein, pepton, eksrak ragi baik sendiri maupun bersama dengan asam amino yang lain memberikan hasil yang tidak konsisten. Sebagai contoh, dapat dikemukakan  di  sini  bahwa  pembenan  hidrolisat  kasein  pada  kultur  sel Uthospermum   erythromizon  akan   menurunkan   sintesis 1,4-naftokinon. Sebaliknya pembenan asam kasamino dalam kultur sel Nicotiana tabacum akan menaikkan kadar senyawa golongan kumarin, yaitu skopoletin dan skopolin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *