Orientasi Organisasi dan Manajemen Pemerintahan Orde Baru Secara cermat, dapat dilihat bahwa orientasi organisasi dan manajemenpemerintahan masa Orde Baru diarahkan pada kepentinagn pengendalian negara.
Hal ini tampak melalui tipoligi rezim yang, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pemerintahan dipegang oleh militer, sebagai sebuah lembaga yang berkolaborasi dengan teknokrat sipil
2. Militer didukung oleh enterpreneur oligopolistik yang bersama Negara berkolaborasi dengan masyarakat bisnis internasional
3. Pengambilan keputusan bersifat cepat dan dangkal
4. Massa didemobilisasi
5. Pemerintah melakukan tindakan represif terhadap oposan
6. Pemerintah mengkooptasi lembaga-lembaga kemasyarakatan, seperti HKTI, PWI, HNSI dll.
Karakter Organisasi dan Manajemen Orde Baru
Dalam periode kekuasaan Orde Baru, organisasi dan manajemen pemerintahan menunjukkan kecenderungan karakter sebagai berikut:
a. Sentralisasi kekuasaan
Karakter sentralisme terpetakan melalui sejumlah perundang-undangan yang mengatur pemerintahan semasa Orde baru, antara lain UU No. 5 tahun 1974 tentang pemerintahan daerah, dan UU No 5 th.79 tentang pemerintahan desa. Pada dasarnya kedua peraturan ini mempunyai substansi kepentingan untuk mengarahkan segenap energi sosial yang ada di daerah maupun di desa untuk melayani pusat kekuasaan.
b. Strong Executive
Pada masa ini sistem dan organisasi dan manajemen pemerintahan dititikberatkan pada kekuasaan eksekutif. Luasnya kekuasaan eksekutif ini dapat dilihat dari model manajerial yang diterapkan oleh birokrasi yang mencakup wilayah administrasi, regulasi, dan keuangan.