Lompat ke konten
Kategori Home » Ilmu Psikologi » Model Gudykunst dan Kim

Model Gudykunst dan Kim

  • oleh

Model Model Gudykunst dan Kim sebenarnya merupakan model komunikasi antar budaya, yakni komunikasi antara orang-orang yang berasal dari budaya yang berlainan. Model komunikasi ini pada dasarnya sesuai untuk komunikasi tatap muka, khususnya antara dua orang.

Seperti pada model Tubbs model ini mengasumsikan dua orang yang setara dalam komunikasi, masing-masing sebagai pengirim pesan sekaligus sebagai penerima. Karena itu tampak pula bahwa pesan suatu pihak sekaligus juga adalah umpan balik bagi pihak lainnya, sehingga komunikasi tidak berjalan statis.

Menurut Gudykunst dan Kim penyandian pesan dan penyandian balik pesan merupakan suatu proses interaktif yang dipengaruhi oleh filter-filter konseptual yang dikategorikan menjadi faktor-faktor budaya, sosiobudaya, psikobudaya dan faktor lingkungan.

Filter-filter tersebut adalah mekanisme yang membatasi jumlah alternatiye yang memungkinkan kita memilih ketika kita menyandi dan menyandi balik pesan. Pengaruh budaya dalam model ini meliputi faktorfaktor yang menjelaskan kemiripan dan perbedaan budaya.

Pengaruh social budaya adalah pengaruh yang menyangkut proses penataan social, penataan social berkembang berdasarkan interaksi dengan orang lain ketika pola-pola prilaku menjadi konsisten dengan berjalannya waktu. Sosialbudaya terdiri dari empat factor utama; keanggotaan kita dalam kelompok social; konsep diri kital ekspektasi peran kita; dan definisi kita mengenai hubungan antar pribadi.

Dimensi psikobudaya mencakup proses penataan pribadi dimana penataan pribadi adalah proses memberi stabilitas pada proses psikologis, factor- faktor psikobudaya ini meliputi stereotip dan sikap terhadap kelompok lain. Stereotip dan sikap akan menciptakan pengharapan mengenai bagaimana orang lain akan berprilaku.

Salah satu unsur Model Gudykunst dan Kim yang melengkapi adalah lingkungan, lingkungan akan mempengaruhi kita dalam menyandi dan menyandi balik pesan, misalnya seorang America Utara yang mengunjungi suatu keluarga Colombia akan mengharapkan berinteraksi secara informal di ruang tengah, sebaliknya orang Colombia akan mendefinisikan ruang tengah sebagai tempat untuk ber prilaku secara formal, sehingga ada kemungkinan akan menimbulkan kesalahpahaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *