Lompat ke konten
Kategori Home » Kedokteran » Mekanisme Pembelaan Narsistik

Mekanisme Pembelaan Narsistik

  • oleh

Suatu mekanisme pembelaan yang berorientasi pada pemuasan  . Mekanisme pembelaan seperti ini biasanya terdapat pada penderita skizofrenia.

Contoh mekanisme pembelaan narsistik adalah :

a. Denial (penyangkalan)

Suatu mekanisme pembelaan dengan cara menofak atau tidak mau menerfma   kenyataan (realita)   yang   dihadapinya.   Penghindaran penyadaran   aspek   yang   menyakitkan   dari   kenyataan   dengan menghilangkan data sensoris. Represi menahan afek dan dorongan yang dihasilkannya, tetapi penyangkalan dapat digunakan pada keadaan normal maupun patologis

b. Proyeksi

Suatu mekanisme pembelaan dengan cara melakukan proyeksi emosi, tingkah laku atau kekurangannya pada obyek lain. Impuls internal yang tidak  dapat  diterima  dan  yang  dihasilkannya  adalah  dirasakan  dan ditanggapi seakan- akan berasal dari luar diri. Pada tingkat psikotik, hal ini mengambil  bentuk  waham  yang  jelas  tenang  kenyataan  eksternal, biasanya waham kejar.,dan termasuk persepsi perasaan diri sendiri dalam orang lain dari tindakan selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotik).  Impuls  mungkin  berasal  dari  id  atau  super  ego (tuduhan halusinasi)  tetapi  dapat  mengalami  transformasi  dalam  proses,  jadi, menurut   analisis   Freud   tentang   proyeksi   paranoid,   impuls   libido homoseksual diubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima.

c. Distorsi

Suatu mekanisme pembelaan dengan menggunakan sikap tingkah laku atau pikiran yang aneh-aneh yang tidak sesuai dengan logika dan realita, sehingga timbul faham dan halusinasi atau ilusi. Kenyataan eksternal ibentuk kembali secara kasar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan internal – termasuk keyakinan megalomanik yang tidak realistik, halusinasi. Waham pemenuhan harapan – dan digunakan untuk mempertahankan perasaan superior atau hak yang bersifat waham

d.  Idealisasi primitif

Objek eksternal yang dipandang sebagai “baik” atau ‘jahaf adalah diberkati secara  tidak realistik oleh kekuatan yang besar . Sangat sering , objek “baik” dipandang sebagai maha kuasa atau ideal “baik” dipandang sebagai mahakuasa  atau  ideal,  dan  keburukan  pada  obyek  “jahat”  sangat dibesarkan

e.  Identifikasi proyektif

Aspek yang tidk diinginkan dari diri diendapkan kepada orang lain sehingga orang memproyeksikan merasa bersatu dengan obyek proyeksi. Aspek yang  keluar  dimodifikasi  oleh  dan  ditutupi  dari  resipien.  Pertahanan memungkinkan seseorang untuk menjauhi dan membuat dirinya sendiri mengerti dengan mengeluarkan tekanan pada orang lain untuk mengalami perasaan yang serupa dengan perasaannya

f.   Pembelaan

Objek eksternal dibagi menjadi “baik” dan “jahat” disertai oleh pergeseran suatu objek yang tiba-tiba dari satu kategori ekstrim kepada kategori lainnya.   Pembalikan   perasaan   yang   tiba-tiba   dan   lengkap   dan konseptualisasi tentang seseorang mungkin terjadi. Osilasi faerulang yang ekstrim antara konsep diri yang bertentangan adalah manifestasi lain dari mekanisme.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *