Di Inggris dan AS, kebijakan moneter adalah alat paling penting untuk menjaga inflasi yang rendah. Di Inggris, kebijakan moneter ditetapkan oleh MPC Bank Inggris. Mereka diberi target inflasi oleh pemerintah. Target inflasi ini adalah 2% + / – 1, dan MPC menggunakan suku bunga untuk mencoba mencapai target ini.
Langkah pertama adalah MPC mencoba dan memprediksi inflasi di masa depan. Mereka melihat berbagai statistik ekonomi dan mencoba memutuskan apakah ekonomi terlalu panas. Jika inflasi diperkirakan akan meningkat di atas target, MPC kemungkinan akan menaikkan suku bunga.
Kenaikan suku bunga akan membantu mengurangi pertumbuhan permintaan agregat dalam perekonomian. Pertumbuhan yang lebih lambat akan menyebabkan inflasi yang lebih rendah. Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi pengeluaran konsumen karena:
- Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya pinjaman, membuat konsumen enggan meminjam dan membelanjakan.
- Suku bunga yang meningkat membuatnya lebih menarik untuk menyimpan uang
- Tingkat bunga yang meningkat mengurangi pendapatan yang dapat dibuang dari mereka yang memiliki hipotek.
- Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan nilai nilai tukar yang mengarah pada ekspor yang lebih rendah dan lebih banyak impor.
- Suku bunga dasar dinaikkan pada akhir 1980-an / 1990 untuk mencoba dan mengendalikan kenaikan inflasi.
Kebijakan moneter dapat memiliki beberapa batasan
- Sulit untuk menghadapi inflasi yang menekan biaya (inflasi dan pertumbuhan yang rendah pada saat yang bersamaan)
- Ada jeda waktu. Diperlukan waktu hingga 18 bulan agar suku bunga yang lebih tinggi berdampak pada penurunan permintaan. (mis. orang dengan hipotek suku bunga tetap)
- Itu tergantung pada kepercayaan diri. Jika kepercayaan tinggi, bisnis dan konsumen dapat terus berbelanja – meskipun tingkat suku bunga lebih tinggi.