Lompat ke konten
Kategori Home » Arsitektur » Karakteristik Ekosistem

Karakteristik Ekosistem

  • oleh

Ada tiga karakteristik utama dari sebuah ekosistem, yaitu: 1) hidup; 2) salinq memberi  dan  menerima;  dan 3)  ada  hubungan  dan  keharmonisan  dengan ekosistem-ekosistem lain.

Karakteristik 1 : Ekosistem adalah hidup

Ekosistem adalah hidup dan dinamis, karena didalamnya secara biologis terjadi siklus dari elemen-elemen kimia utama, atau sering disebut sebagai siklus biokimia. Elemen-elemen tersebut meliputi air, oksigen, karbon (dianggap sebagai elemen  kunci),  nitrogen  dan  fosfor.  Pada  siklus  karbon,  CO dari  atmosfer dibutuhkan oleh tanaman untuk berfotosintesa yang kemudian akan menghasilkan 0yang dibutuhkan untuk kehidupan. Karbon akhirnya kembali ke atmosfer lagi melalui tanaman dan binatang, atau melalui proses dekomposisi limbah organik

Gambar Siklus karbon (Riddcl. 1991)

Manusia dapat mempengaruhi siklus global dari karbon dalam dua cara:

1) dengan meniadakan atau menghilangkan hutan dan vegetasi,

2) dengan  melepaskan  CO2  yang  berada  jauh  di  dalam  bumi  melalui pembakaran batu bara, minyak, dan gas alam. Pengaruh manusia tersebut menyebabkan konsentrasi karbon dioksida meningkat, dan mempengaruhi iklim dan kehidupan secara global.

Di dalam ekosistem juga terjadi sirkulasi energi, seperti pada Gambar dibawah ini , Sinar matahari merupakan sumber energi untuk kehidupan di bumi yang dibutuhkan oleh organisma hidup dan kegiatannya, dan melalui prosesproses alamiah yang terus berputar. Pada sirkulasi energi tersebut ada sebagian energi yang hilang.

Karakteristik 2 : Didalam ekosistem terjadi saling memberi dan menerima

Semua makhluk di bumi tidak dapat hidup hanya dengan matahari dan udara   saja,   tetapi   perlu   adanya   siklus   ekologi   yang   akan   menunjang berlangsungnya  kehidupan.  Manusia  merupakan  makhluk  omnifora (pemakan segala)   dan   tidak   mampu   melakukan   fotosintesa.   Jadi   meskipun   manusia mendominasi kehidupan di bumi, manusia tetap tergantung pada tanaman dan hewan untuk seluruh suplai makanan.

Dari perspektif manusia, ada dua kategori utama kehidupan dalam biomas global. Pertama, adanya produsen, biasanya tanaman, yang dapat menghidupi dirinya sendiri dan mampu untuk melestarikan spesiesnya melalui pemakaian sinar matahari dan fotosintesa. Kedua adalah konsumen, yang memakan produsen, baik langsung maupun tak langsung.

Konsumen yang langsung memakan produsen disebut konsumen primer. Misalnya ayam memakan jagung, maka ayam disebut konsumen primer. Apabila konsumen tidak langsung memakan produsen, tetapi memakan konsumen primer, maka disebut konsumen sekunder. Sebagai misal manusia memakan daging ayam, maka manusia disebut konsumen sekunder. Manusia dapat dikategorikan sebagai jenis konsumen primer dan sekunder.

Karakteristik 2 ini menjadi bermasalah apabila populasi konsumen semakin banyak, sedangkan produsen tetap atau berkurang akibat ulah manusia. Misalnya di daerah urban, dimana tanah-tanah yang dulunya untuk pertanian, hutan, dan pedesaan telah diganti dengan bangunan, jalan, perkerasan, dan sebagainya. Suplai makanan menjadi berkurang atau terhenti, spesies hewan yang ada di  daerah  itu  juga  berkurang,  dan  manusia  harus  bersaing  untuk  mendapatkan makanan.

Karakteristik 3 : Ekosistem mempunyai hubungan dengan ekosistem Iainnya

Manusia sebagai predator yang dominan dan makhluk omnivora, tergantung secara penuh untuk kelangsungan hidupnya pada komponen-komponen lain dalam kehidupan   biomas.   Meskipun   demikian,   karena   manusia   mempunyai   sifat egosentris, maka manusia melakukan eksploitasi komponen-komponen lain untuk kebutuhannya,  dan melupakan ketergantungannya  serta kebutuhan  alam  akan keseimbangan. Masalahnya adalah manusia tidak pernah tahu atau ingin tahu seberapa banyak kebutuhan minimal sumberdaya untuk memenuhi kehidupannya, serta seberapa banyak alam dapat memberikannya agar keseimbangan alam tetap terjaga. Polusi industri di sungai atau laut telah melahirkan ekosistem air yang baru dengan makhluk hidup air yang mengandung racun; pembukaan hutan-hutan tropis mengakibatkan erosi tanah; pengambilan air tanah yang berlebihan mengakibatkan menurunnya muka air tanah, masuknya air asin, dan menurunnya kualitas air. Ketidakseimbangan   ekosistem   akan   menurunkan   kuantitas   dan   kualitas sumberdaya alam dan mengurangi keragaman flora dan fauna untuk kehidupan manusia.

Referensi : ELISA Universitas Gadjah Mada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *