Lompat ke konten
Kategori Home » Sosial Politik » Arah Perubahan Lingkungan dan Adaptasi Organisasi

Arah Perubahan Lingkungan dan Adaptasi Organisasi

  • oleh

Arah Perubahan Lingkungan

Lingkungan mempunyai pengaruh yang besar terhadap organisasi. Perubahan lingkungan akan membawa pengaruh terhadap organisasi yang ada dalam lingkungan tersebut. Lingkungan dapat mengalami perubahan dalam dua arah.

Pertama adalah perubahan lingkungan menuju ke arah ketidak pastian, yaitu perubahan lingkungan dari kondisi yang stabil menuju ke kondisi yang tidak stabil, dan, kedua, perubahan lingkungan menuju ke arah kepastian, yaitu dari kondisi lingkungan yang penuh dengan ketidak-stabilan menuju kearah kestabilan.

Perubahan Lingkungan Menuju Arah Kepastian

Adalah merupakan kecenderungan yang alamiah bagi setiap organisasi untuk mengembangkan suatu struktur organisasi yang hirarkhis. Kecenderungan ini dapat juga dilihat ketika suatu organisasi mengalami pertumbuhan sehingga strukturnya juga mengalami perubahan kearah struktur organisasi yang hirarkhis ini.

Pada kondisi yang demikian, organisasi mengembangkan suatu mekanisme untuk memciptakan sistem pemeliharaan yang tujuannya adalah menciptakan suatu tingkat kepastian dari perilaku para anggota organisasi. Upaya ini juga dilakukan melalui usaha untuk meminimalisasikan variasi-variasi dari kondisi lingkungan yang penuh ketidak pastian. Pada tahap itu, berbagai aktifitas organisasi secara internal diarahkan bagi terciptanya prosedur dan mekanisme yang kemudian menjadi permanen sifatnya. Namun akibatnya, organisasi menjadi kian kaku dan tidak lagi mudah menyesuaikan diri.

Ketika kondisi lingkungan secara cepat menjadi makin stabil sehingga tingkat kepastian dalam lingkungan makin besar, maka organisasi juga mengalami perubahan, yang ditandai dengan makin meningkatnya spesifikasi dan makin kakunya struktur organisasi.

Tugas-tugas makin jelas batas dan definisinya, tanggung jawab dan wewenang makin jelas dan makin mapan, derajat kebebasan bagi anggota organisasi untuk melakukan pengambilan keputusan makin dibatasi oleh prosedur yang makin kuat pengaruhnya dalam organisasi. Meningkatnya spesifikasi membuat kebutuhan akan perlunya koordinasi makin dirasakan, sehingga pelaksanaan tugas dari suatu aktifitas organisasi dirasakan pula makin saling tergantung.

Kondisi ini telah menciptakan suatu rantai kegiatan yang saling berkaitan sehingga setiap bagian atau unit kerja harus menunggu unit kerja lain menyelesaikan tugasnya sesuai dengan rantai kegiatan itu. Kondisi ini makin membuat setiap anggota organisasi yangmelaksanakan tugas dalam aktifitas organisasi itu menjadi tidak lagi dapat secara bebas menentukan apa yang akan dilakukan dan bagaimana akan melakukan tugas itu.

Kondisi perubahan struktur organisasi ini hanyalah salah satu aspek yang mengalami pengaruh akibat perubahan lingkungan yang bergerak ke arah kepastian. Jadi menghadapi pergeseran arah perubahan lingkungan itu, organisasi dituntut untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu, termasuk dalam struktur organisasinya. Perubahan struktur organisasi yang makin kaku harus dilakukan sama cepatnya dengan perubahan lingkungan dari kondisi penuh ketidak pastian menuju ke arah kepastian.

Suatu arah perubahan kondisi lingkungan tidaklah merupakan suatu perubahan yang sangat cepat. Perubahan kondisi lingkungan dari kondisi penuh ketidak pastian ke kondisi yang penuh kepastian terjadi secara bertahap atau gradual. Oleh sebab itu, perubahan pada struktur organisasipun tidak terjadi secara cepat, tetapi terjadi secara bertahap atau gradual pula. Sebagai misal, ketika perubahan teknologi terjadi secara lambat, sistem produksi pada suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi suatu barang akan berkembang makin hirarkhis dan mekanisme krja yang terjadi dalam hirarkhi itu akan menjadi sesuatu yang sifatnya rutin. Sebaliknya ketika kondisi pasar makin penuh ketidak pastian. perusahaan itu harus melakukan perubahan pada bagian yang menangani pemasaran menjadi makin luwes terhadap perubahan situasi pasar yang penuh ketidak pastian itu. Jadi perubahan ke arah yang spesifik, atau sebaliknya, dari struktur organisasi terjadi bersamaan dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan diluar organisasi.

Informasi untuk melakukan perubahan organisasi dalam merespon perubahan lingkungan ini dikembangkan oleh suatu bagian atau subsistem yang adaptif atau cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan tersebut. Meskipun demikian, jika organisasi terialu cepat dalam melakukan perubahan dalam struktur organisasinya, dapat saja kondisi itu justru menimbulkan masalah tersendiri, misalnya perubahan itu justru membuat organisasi tidak efektif dalam mengatasi kondisi lingkungan yang tetap saja pada kondisi yang tidak menentu untuk jangka waktu yang lebih lama. Tetapi keterlambatan melakukan perubahan juga akan menimbulkan persoalan pula, misalnya menjadi kendala ketika suatu organisasi harus memasuki arena persaingan dengan organisasi lain.

Perubahan Lingkungan Menuju Arah Ketidak-pastian

Kondisi lingkungan yang berubah dari kondisi yang stabil menuju kondisi lingkungan yang penuh ketidak stabilan merupakan persoalan yang besar bagi banyak organisasi untuk dapat melakukan penyesuaian-penyesuaian. Suatu organisasi yang memiliki birokrasi yang telah mapan dengan sumber daya manusia dan sumber daya lain yang cukup kuat, pada umumnya akan mengembangkan kemampuannya untuk tidak terpengaruh oleh perubahan kondisi lingkungan tersebut.

Dalam suatu organisasi yang bergerak dalam bidang ekonomi, misalnya suatu perusahaan yang memproduksi suatu barang tertentu, salah satu cara untuk meminimalisasikan pengaruh perubahan lingkungan dari kondisi yang stabil ke arah yang tidak stabil ini adalah dengan melakukan kontrol teknologi. Teknologi dapat dipergunakan untuk mengontrol keluaran (output) kerarah pruduk barang yang sangat dibutuhkan pasar dan dibuat berbagai tingkatan secara gradual.

Dengan melakukan kontrol teknologi ini, perusahaan itu tidak hanya melakukan eksperimen, tetapi juga melakukan perubahan secara bertahap terhadap sistem produksi yang ada dalam perusahaan itu. Permasalah yang sering dihadapi kemudian terletak pada kenyataan bahwa suatu produk yang dihasilkan kadang secara teknologi sangat layak, tetapi secara ekonomis tidak layak. Bagi perusahaan yang berorientasi keuntungan, pilihannya tentu pada produk yang secara ekonomi layak diproduksi.

Perubahan lingkungan darti kondisi yang stabil ke arah yang tidak stabil akan sangat dirasakan oleh berbagai organisasi yang secara bersama-sama bekerja sama dan saling tergantung satu sama lain. Organisasi-organisasi yang berada dalam suatu jaringan kerjasama yang demikian akan menanggung akibat perubahan kondisi lingkungan jauh lebih berat dibandingkan dengan suatu organisasi yang tidak berada dalam suatu jalinan kerjasa dan saling tergantung secara fungsional dengan organisasi lain.

Sebagai misal, pada perusahaan yang bergerak dalam produksi suatu barang, yang menjalin kerjasama dengan perusahaan lain yang bergerak dalm bidang-bidang yang saling berhubungan, misalnya penyedia bahan baku, penyedia fasilitas transpotasi, penyedia gudang dan pemasaran dan sebagainya, satu sama lain saling tergantung, sehingga perubahan kondisi lingkungan yang mempengaruhi produksi pada perusahaan yang memproduksi barang tersebut akan menimbulkan dampak yangberkait terhadap perusahaan lainnya itu. Dengan demikian, kondisi perubahan lingkungan yang bergerak dari keadaan yang stabil ke arah yang tidak stabil memiliki pengaruh yang sukar dan mendasar bagi banyak organisasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *