Proses asosiatif adalah proses yang mengarah pada pengembangan atau pemeliharaan koneksi kognitif (asosiasi) antara peristiwa, perilaku, perasaan, pikiran . Ini mungkin hasil dari hubungan fungsional atau isyarat seperti kesamaan-kontras atau kedekatan spasial-temporal.
3 Proses Asosiatif :
1. Perilaku
Perilaku (lihat perbedaan ejaan) mengacu pada tindakan atau reaksi dari suatu objek atau organisme, biasanya dalam kaitannya dengan lingkungan. Perilaku bisa disadari atau tidak, terang-terangan atau terselubung, dan sukarela atau tidak disengaja. Perilaku dikendalikan oleh sistem endokrin, dan sistem saraf. Kompleksitas perilaku suatu organisme berkaitan dengan kompleksitas sistem sarafnya. Umumnya, organisme dengan sistem saraf kompleks memiliki kapasitas yang lebih besar untuk mempelajari respons baru dan dengan demikian menyesuaikan perilakunya. Perilaku orang (dan organisme lain atau bahkan mekanisme) berada dalam kisaran dengan beberapa perilaku yang umum, beberapa tidak biasa, beberapa dapat diterima, dan beberapa di luar batas yang dapat diterima. Akseptabilitas perilaku dievaluasi relatif terhadap norma-norma sosial dan diatur oleh berbagai alat kontrol sosial.
2. Emosi / Perasaan
Emosi/Perasaan adalah keadaan psikologis dan fisiologis yang membangkitkan perasaan, pikiran, dan perilaku yang cenderung terkait dengan berbagai cara yang berkaitan dengan emosi masing-masing individu. Emosi adalah pengalaman subjektif, atau dialami dari sudut pandang individu. Emosi sering dikaitkan dengan suasana hati, temperamen, kepribadian, dan watak. Kata bahasa Inggris ‘emosi’ berasal dari kata Prancis émouvoir. Ini didasarkan pada bahasa Latin emovere, di mana e- (varian dari ex-) berarti ‘keluar’ dan movere berarti ‘bergerak’.
3. Pikiran atau pemikiran
Pikiran atau pemikiran adalah proses mental yang memungkinkan makhluk untuk menjadi model dunia, dan untuk menghadapinya secara efektif sesuai dengan tujuan, rencana, tujuan dan keinginan mereka. Kata-kata yang mengacu pada konsep dan proses serupa termasuk kognisi, perasaan, kesadaran, ide, dan imajinasi. Berpikir melibatkan manipulasi informasi yang sangat dalam, seperti ketika kita membentuk konsep, terlibat dalam pemecahan masalah, alasan dan membuat keputusan. Berpikir adalah fungsi kognitif yang lebih tinggi dan analisis proses berpikir merupakan bagian dari psikologi kognitif.